Anak Tunarungu dan kebutuhan pembelajarannya
Tunarungu
Untuk mengidentifikasi anak tunarungu, seorang guru harus mengetahui gejala dan tanda tandanya, seperti:
1. Sering mengeluh tentang sakit telinganya.
2. Artikulasi bicaranya jelek.
3. Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya.
4. Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam merespon dan perhatiannya kurang.
5. Mendengar lebih jelas bila berhadapan muka dengan yang diajak bicara.
6. Sering meminta diulangi apa yang diucapkan pembicara.
7. Bila mendengarkan radio ia sering memutar volume sangat tinggi sehingga untuk ukuran orang normal sudah melebihi batas.
Kebutuhan pembelajaran Anak tunarungu
Saran untuk para guru dalam pembelajaran:
1. Dalam berbicara jangan membelakangi anak.
2. Anak hendaknya duduk dan berada ditengah paling depan kelas sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
3. Bila telinganya hanya satu yang tuli tempatkan anak sehingga telinga yang baik berada dekat dengan guru.
4. Perhatikan posture anak, sering anak meggelengkan kepala untuk mendengarkan.
5. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru dan bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejara dengan kepala anak.
6. Guru bicara dengan volume biasa tetapi gerakan bibirnya harus jelas.
Pengajaran anak tunarungu mempertimbangkan:
1. Merehabilitasi pendengarannya.
2. Mengembangkan Komunikasinya.
3. Mengembangkan dan menata pendidikan
Tunarungu
Untuk mengidentifikasi anak tunarungu, seorang guru harus mengetahui gejala dan tanda tandanya, seperti:
1. Sering mengeluh tentang sakit telinganya.
2. Artikulasi bicaranya jelek.
3. Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya.
4. Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam merespon dan perhatiannya kurang.
5. Mendengar lebih jelas bila berhadapan muka dengan yang diajak bicara.
6. Sering meminta diulangi apa yang diucapkan pembicara.
7. Bila mendengarkan radio ia sering memutar volume sangat tinggi sehingga untuk ukuran orang normal sudah melebihi batas.
Kebutuhan pembelajaran Anak tunarungu
Saran untuk para guru dalam pembelajaran:
1. Dalam berbicara jangan membelakangi anak.
2. Anak hendaknya duduk dan berada ditengah paling depan kelas sehingga memiliki peluang untuk mudah membaca bibir guru.
3. Bila telinganya hanya satu yang tuli tempatkan anak sehingga telinga yang baik berada dekat dengan guru.
4. Perhatikan posture anak, sering anak meggelengkan kepala untuk mendengarkan.
5. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru dan bicaralah dengan anak dengan posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejara dengan kepala anak.
6. Guru bicara dengan volume biasa tetapi gerakan bibirnya harus jelas.
Pengajaran anak tunarungu mempertimbangkan:
1. Merehabilitasi pendengarannya.
2. Mengembangkan Komunikasinya.
3. Mengembangkan dan menata pendidikan
0 Comments
Post a Comment