Secara umum sebab-sebab kurang lancarnya membaca dapat berasal dari beberapa faktor. Djamarah (2002:201) mengelompokkannya ke dalam dua kategori, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Penyebab yang muncul dari dalam diri antara lain bisa bersifat:
1. kognitif (ranah cipta), seperti: rendahnya kapasitas intelektual/ inteligensi siswa,
2. afektif (ranah rasa), seperti: labilnya emosi dan sikap, dan
3. psikomotor (ranah karsa), seperti: terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga)
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
1. lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya tingkat kehidupan ekonomi keluarga.
2. lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3. lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas randah.
Kurangnya lancar membaca secara khusus dikatakan Abdurahman (1999:206) akan menjadi faktor penghambat dalam kegiatan membaca. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa kurang mengenal huruf, bunyi bahasa (fonetik), dan bentuk kalimat.
2. Siswa tidak memahami makna kata yang dibacanya
3. Adanya perbedaan dialek siswa dengan pengucapan bahasa Indonesia yang baku.
4. Siswa terlalu cepat membaca karena kemungkinan perasaannya tertekan.
5. Siswa bingung meletakkan posisi kata.
6. Siswa bingung dengan membaca huruf yang bunyinya sama, seperti: bunyi huruf /b/ dengan /p/
7. Siswa kurang mengerti tentang arti tanda baca, maka tanda baca tidak perlu diperhatikannya.
8. Terjadinya keragu-raguan dalam membaca.
sumber :
Faktor intern adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Penyebab yang muncul dari dalam diri antara lain bisa bersifat:
1. kognitif (ranah cipta), seperti: rendahnya kapasitas intelektual/ inteligensi siswa,
2. afektif (ranah rasa), seperti: labilnya emosi dan sikap, dan
3. psikomotor (ranah karsa), seperti: terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga)
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
1. lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya tingkat kehidupan ekonomi keluarga.
2. lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3. lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas randah.
Kurangnya lancar membaca secara khusus dikatakan Abdurahman (1999:206) akan menjadi faktor penghambat dalam kegiatan membaca. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Siswa kurang mengenal huruf, bunyi bahasa (fonetik), dan bentuk kalimat.
2. Siswa tidak memahami makna kata yang dibacanya
3. Adanya perbedaan dialek siswa dengan pengucapan bahasa Indonesia yang baku.
4. Siswa terlalu cepat membaca karena kemungkinan perasaannya tertekan.
5. Siswa bingung meletakkan posisi kata.
6. Siswa bingung dengan membaca huruf yang bunyinya sama, seperti: bunyi huruf /b/ dengan /p/
7. Siswa kurang mengerti tentang arti tanda baca, maka tanda baca tidak perlu diperhatikannya.
8. Terjadinya keragu-raguan dalam membaca.
sumber :
0 Comments
Post a Comment