Oleh: DEDE TAUFIK, S.Pd.
Generasi unggul
merupakan generasi yang memiliki karakter dan kecerdasan yang baik dalam
dirinya. Untuk menciptakan generasi unggul ini tidaklah mudah. Melainkan butuh
proses yang harus dimulai sejak dini. Dalam hal ini, pada masa keemasan seorang
anak yang lebih suka meniru apa yang dilihat dan didengarnya harus diisi dengan
hal yang positif. Baik dalam segi akhlak sebagai pembentukan karakter maupun
wawasan pengetahuan sebagai pembekalan kecerdasan anak.
Dalam menciptakan
generasi unggul, tentunya akan dihadapkan dengan berbagai hambatan. Seperti
halnya yang ditimbulkan dari lingkungan sekitar maupun juga dampak dari
perkembangan zaman yang semakin modern. Hadirnya berbagai ciptaan di era
teknologi sekarang, baik medsos maupun game
online tak dapat dibendung lagi. Tak sedikit dari para remaja yang tertarik
untuk ikut berpartisipasi membuat konten dan berkeinginan menjadi viral di
medsos meski isi kontennya jauh dari unsur 'mendidik'. Selain itu, tak sedikit
pula para remaja dan anak-anak yang ketagihan dalam bermain game online tersebut.
Jika dibiarkan, maka
permasalahan tersebut akan menjadi penghambat terhadap pembentukan karakter dan
kecerdasan seseorang sehingga generasi unggul tidak tercipta. Dengan begitu,
permasalahan-pemasalahan yang terjadi yang dapat menghambat terciptanya
generasi unggul harus segera diantisipasi. Caranya adalah dengan melakukan
kolaborasi yang baik. Pasalnya, suatu permasalahan akan mudah terselesaikan
jika dilakukan secara bersama-sama.
Kolaborasi untuk
menciptakan generasi unggul yaitu melalui kolaborasi dalam dunia pendidikan. Sebagaimana
konsep yang pernah dicetuskan oleh Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang dikenal
namanya Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional yaitu tripusat pendidikan.
Tripusat pendidikan
dalam konsep yang dicetuskan pendiri Taman Siswa tersebut meliputi pendidikan
dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sementara dalam UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan jalur pendidikan
terdiri atas pendidikan formal, informal, dan nonformal.
Pendidikan dalam
lingkungan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama. Dalam
keluarga, perkembangan anak dibentuk sejak lahir dan tanpa batas waktu. Anak
memperoleh pembelajaran setiap waktu baik melalui apa yang dilihatnya maupun
apa yang didengarnya. Kebiasaan yang dibentuk dalam keluarganya, akan selalu
melekat pada anak hingga dewasa.
Pendidikan di sekolah
merupakan pendidikan yang berjenjang dari PAUD hingga perguruan tinggi. Di
sekolah, proses pendidikan dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, guru memiliki
tugas profesi yakni mendidik, mengajar, dan melatih.
Sementara pendidikan di
lingkungan masyarakat merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan melalui
interaksi sosial. Lingkungan masyarakat yang baik tentunya akan berdampak baik
bagi perkembangan anak. Namun sebaliknya, jika lingkungan masyakatnya buruk
maka akan memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan siswa.
Dengan begitu, penting
sekali untuk melakukan kolaborasi antara sekolah, keluarga atau orang tua, dan
masyarakat sekitar dalam menciptakan generasi unggul. Jika kolaborasi ini
dilakukan dan dijalin dengan baik, pastinya generasi unggul tersebut akan
terwujud dan akan terasa keunggulannya menjadi generasi yang dapat memberikan
manfaat bagi dirinya, lingkungan sekitar, dan juga negara. Generasi yang dapat
membawa kemajuan bagi Indonesia dalam berbagai bidang. Semoga...
0 Comments
Post a Comment