Contoh Tulisan Guru Menulis Kabar Priangan - Tips Menulis Tanpa Banyak Banyak Menulis
Tips Menulis |
Penulis : Dede Taufik, S.Pd.
Kegiatan menulis masih dianggap sebagai sesuatu yang sulit oleh sebagian orang, termasuk guru. Padahal, menulis merupakan salah satu aspek dari ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SD dan MI. Selain aspek mendengarkan, berbicara, dan membaca. Sejatinya, keempat aspek tersebut terlebih dahulu harus dikuasai oleh guru sebelum mengajarkannya kepada siswa.
Menurut penulis, terdapat dua faktor yang menyebabkan mengapa kegiatan menulis menjadi sesuatu yang menyulitkan. Pertama, kurang membaca. Dalam hal menulis, kegiatan membaca tak bisa diabaikan. Semakin banyak membaca, maka semakin banyak referensi yang didapat. Dengan begitu, akan mempermudah bagi kita untuk melakukan kegiatan menulis hingga tulisan itu dapat diselesaikan.
Kedua, tradisi oral atau kebiasaan bercerita. Dalam hal ini, banyak sekali orang yang pandai bercerita. Bahkan, dengan mudahnya dapat kita temukan, baik di warung kopi, pusat perbelanjaan, perkantoran, maupun di sekolah. Ide atau gagasan yang dibicarakan beranekaragam, ada tentang sejarah, politik, budaya, atau ide-ide lain tapi menjadi hal baru bagi pendengarnya. Kalau di sekolah, berkenaan dengan pendidikan biasanya membicarakan tentang kondisi siswa. Misalnya, terdapat siswa yang hiperaktif dan membuat gurunya kewalahan.
Dari kondisi itu, muncullah beberapa ide atau gagasan yang disampaikan oleh rekan kerjanya untuk mengatasi siswa yang hiperaktif. Hingga akhirnya, guru tersebut memahami dan langsung mengaplikasikannya pada pembelajaran berikutnya. Namun sayangnya, pemahaman ilmu itu hanya sebatas dirinya saja yang tau dan terkadang ketika kondisi di dalam kelas telah membaik. Gagasan itu dilupakan begitu saja, tanpa adanya pencatatan yang berarti dalam bentuk tulisan. Jika ini dibiarkan, banyak ide yang akan sirna dan generasi berikutnya menjadi tak tau apa-apa.
Untuk mengatasi kesulitan menulis yang disebabkan oleh faktor kedua atau kebiasaan berbicara. Penulis sarankan, agar melakukan kegiatan menulis “tanpa” banyak menulis. Maksudnya, kita sekarang hidup di zaman modern dengan teknologi serba canggih dan itu menjadi alat yang bisa dimanfaatkan.
Pada HP Android misalnya, terdapat aplikasi yang ketika kita berbicara bisa langsung menulis dengan sendirinya. Aplikasi tersebut, bisa dimanfaatkan oleh kita semua untuk menulis tanpa harus banyak menulis. Kita suarakan saja segala ide atau gagasan yang ada di kepala kita. Jika nanti sudah tak ada lagi ide yang dikeluarkan, atau katakanlah sudah memenuhi banyaknya tulisan yang kita inginkan. Kita bisa segera memindahkannya ke komputer dan melakukan pengeditan.
Semoga tips menulis “tanpa” banyak menulis ini bisa menjadi solusi bagi siapa saja yang masih sulit menulis, namun fasih membicarakan ide atau gagasannya. Ataupun bagi siapapun yang ingin mencobanya. Semoga sukses dan semoga bermanfaat!
Ket: Tulisan ini dimuat di Harian Umum Kabar Priangan,Guru Menulis 14/9/2015
0 Comments
Post a Comment