Contoh Tulisan Guru Menulis Kabar Priangan - Nilai Tambah Bagi Guru yang Menulis
Penulis : Dede Taufik, S.Pd.
Guru Menulis |
Menemukan seorang guru yang piawai dalam mendidik dan mengajar adalah hal biasa. Mudah sekali ditemukan di setiap sekolahnya masing-masing, baik di sekolah pedesaan maupun perkotaan. Namun, guru itu akan menjadi guru luar biasa. Apabila kepiawaiannya tersebut didukung oleh aktifnya dalam menulis.
Pasalnya, guru yang aktif menulis jumlahnya sangat sedikit dan bahkan dapat dihitung dengan jari. Tak sedikit guru yang menganggap jika menulis merupakan kegiatan yang sulit. Dalam hal ini, menulis sesuatu yang bisa memberikan inspirasi kepada pembacanya. Baik dalam bentuk buku, karya ilmiah hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau karya ilmiah populer (artikel surat kabar).
Pasalnya, guru yang aktif menulis jumlahnya sangat sedikit dan bahkan dapat dihitung dengan jari. Tak sedikit guru yang menganggap jika menulis merupakan kegiatan yang sulit. Dalam hal ini, menulis sesuatu yang bisa memberikan inspirasi kepada pembacanya. Baik dalam bentuk buku, karya ilmiah hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau karya ilmiah populer (artikel surat kabar).
September ceria, itulah kami menamakan gerakan Forum Guru Menulis (Gumeulis). Disebut September karena pergerakannya dilakukan pada awal September. Sementara ceria karena gerakan yang kami lakukan tidak anarkis, tetapi mengisinya dengan diskusi-diskusi tentang pendidikan tanpa ada unsur tekanan. Dengan keceriaan, kami meyakini akan mempermudah menemukan ide atau gagasan yang brilian (cemerlang).
Nampaknya, gerakan September ceria tersebut telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Tidak lama setelah gerakan itu dilakukan, telah muncul beberapa tulisan dari para anggota Forum Gumeulis di Kabar Priangan dalam rubrik “Guru Menulis” pada kolom pendidikan. Dengan terlebih dahulu diawali oleh ketua Forum Gumeulis sebagai tulisan perdana yang berjudul “Ladang Mengekspresikan Gagasan Para Guru”. Dan kemudian disusul oleh beberapa tulisan dari para anggotanya.
Dengan begitu, suatu keniscayaan bagi pemerintah dan/atau Dinas Pendidikan untuk memberikan nilai tambah terhadap Guru Menulis. Tentunya, nilai tambah tersebut diberikan kepada surat Kabar Priangan karena telah memberikan ruang khusus bagi guru untuk menuangkan ide atau gagasannya. Selain itu, nilai tambah juga diberikan kepada guru-guru yang aktif dalam menulis.
Nampaknya, gerakan September ceria tersebut telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Tidak lama setelah gerakan itu dilakukan, telah muncul beberapa tulisan dari para anggota Forum Gumeulis di Kabar Priangan dalam rubrik “Guru Menulis” pada kolom pendidikan. Dengan terlebih dahulu diawali oleh ketua Forum Gumeulis sebagai tulisan perdana yang berjudul “Ladang Mengekspresikan Gagasan Para Guru”. Dan kemudian disusul oleh beberapa tulisan dari para anggotanya.
Dengan begitu, suatu keniscayaan bagi pemerintah dan/atau Dinas Pendidikan untuk memberikan nilai tambah terhadap Guru Menulis. Tentunya, nilai tambah tersebut diberikan kepada surat Kabar Priangan karena telah memberikan ruang khusus bagi guru untuk menuangkan ide atau gagasannya. Selain itu, nilai tambah juga diberikan kepada guru-guru yang aktif dalam menulis.
Sehingga, dengan adanya nilai tambah yang diberikan oleh pemerintah dan/atau Dinas Pendidikan kepada Guru Menulis. Akan memberikan motivasi bagi guru untuk terus aktif menulis. Dan diharapkan menjadi langkah awal, menuju guru-guru yang terbebas dari perilaku plagiatisme karya tulis di masa mendatang.
Ket: Tulisan ini pernah dimuat di Harian Umum Kabar Priangan, Guru Menulis 18 Sept 2015
Ket: Tulisan ini pernah dimuat di Harian Umum Kabar Priangan, Guru Menulis 18 Sept 2015
0 Comments
Post a Comment