1.Sinonimi
Istilah sinonim berasal dari kata Yunani Kuno, onoma berarti ‘nama’ dan syn berarti ‘dengan’, jadi secara istilah sinonim berarti ‘nama lain (dengan) untuk benda yang sama.
Sinonim adalah persamaan arti atau makna, atau dua kata atau lebih yang memiliki makna sama. Menurut Soedjito (1989), sinonim ialah dua kata atau lebih yang maknanya (1) sama atau (2) hampir sama atau mirip. Misalnya dua kata atau lebih yang maknanya sama, yaitu : aku – saya, sudah – telah, dapat – bias, dan sebagainya.
2.Antonimi
Istilah antonim berasal dari kata Yunani Kuno, asal kata onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan’. Dalam bahasa Inggris yaitu antonymy. Secara harfiah antonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai makna berlawanan.
Antonimi adalah oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan. Sebagai contoh pasangan antonim yaitu : mudah – sukar, tinggi – rendah, dan sebagainya.
Dilihat dari hubungannya, antonym dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : pertama, antonim yang bersifat mutlak, misalnya hidup dan mati. Kedua, antonim yang bersifat relative atau bergradasi, misalnya besar dan kecil. Ketiga, antonim yang bersifat relasional, misalnya membeli dan menjual. Keempat, antonim yang bersifat hierarkial, misalnya tamtama dan bintara.
3.Polisemi
Polisemi adalah satu kata yang mempunyai beberapa makna, dengan kata lain polisemi ialah sebuah kata atau satuan ujaran yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kata kepala, yang berarti ‘bagian tubuh’, ‘ketua atau pimpinan’, ‘sesuatu yang berada di sebelah atas’, ‘sesuatu yang berbentuk bulat’, ‘dan sesuatu atau bagian yang sangat penting’.
4.Homonimi
Homonim adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama, tetapi maknanya. Misalnya, kata pacar, yang berarti ‘inai’ dan yang berarti ‘kekasih’.
5.Hiponimi
Istilah hiponomi berasal dari kata Yunani Kuno, asal kata onoma berarti ‘nama’ dan hypo berarti ‘di bawah’. Secara istilah hiponim adalah nama di bawah nama lain.
Istilah sinonim berasal dari kata Yunani Kuno, onoma berarti ‘nama’ dan syn berarti ‘dengan’, jadi secara istilah sinonim berarti ‘nama lain (dengan) untuk benda yang sama.
Sinonim adalah persamaan arti atau makna, atau dua kata atau lebih yang memiliki makna sama. Menurut Soedjito (1989), sinonim ialah dua kata atau lebih yang maknanya (1) sama atau (2) hampir sama atau mirip. Misalnya dua kata atau lebih yang maknanya sama, yaitu : aku – saya, sudah – telah, dapat – bias, dan sebagainya.
2.Antonimi
Istilah antonim berasal dari kata Yunani Kuno, asal kata onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan’. Dalam bahasa Inggris yaitu antonymy. Secara harfiah antonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai makna berlawanan.
Antonimi adalah oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan. Sebagai contoh pasangan antonim yaitu : mudah – sukar, tinggi – rendah, dan sebagainya.
Dilihat dari hubungannya, antonym dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : pertama, antonim yang bersifat mutlak, misalnya hidup dan mati. Kedua, antonim yang bersifat relative atau bergradasi, misalnya besar dan kecil. Ketiga, antonim yang bersifat relasional, misalnya membeli dan menjual. Keempat, antonim yang bersifat hierarkial, misalnya tamtama dan bintara.
3.Polisemi
Polisemi adalah satu kata yang mempunyai beberapa makna, dengan kata lain polisemi ialah sebuah kata atau satuan ujaran yang mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya kata kepala, yang berarti ‘bagian tubuh’, ‘ketua atau pimpinan’, ‘sesuatu yang berada di sebelah atas’, ‘sesuatu yang berbentuk bulat’, ‘dan sesuatu atau bagian yang sangat penting’.
4.Homonimi
Homonim adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya kebetulan sama, tetapi maknanya. Misalnya, kata pacar, yang berarti ‘inai’ dan yang berarti ‘kekasih’.
5.Hiponimi
Istilah hiponomi berasal dari kata Yunani Kuno, asal kata onoma berarti ‘nama’ dan hypo berarti ‘di bawah’. Secara istilah hiponim adalah nama di bawah nama lain.
0 Comments
Post a Comment