Kasih Sayang Guru Kepada Siswa

Kasih Sayang Guru Kepada Siswa


Setiap manusia membutuhkan kasih sayang. Oleh karena itu, sudah semestinya setiap manusia saling menyayangi. Begitu pula dengan guru. Kasih sayang guru kepada siswa tak dapat diragukan lagi. Pastinya, setiap guru sangat menyayangi siswa dan berharap jika semua siswanya dapat sukses di masa depan.

Mendengar kesuksesan siswa, hati guru sangatlah bahagia. Bahkan, kebahagiannya hampir sama seperti yang dirasakan oleh orangtuanya sendiri. Hal ini tidaklah salah, pasalnya ada yang beranggapan bahwa guru adalah sebagai orang tua kedua setelah orang tua siswa. Tentunya sebagai orang tua kedua bagi siswa yang berperan di sekolah, guru akan berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

Bentuk kasih sayang guru kepada siswa tercipta pada dua kegiatan yakni mendidik dan mengajar. Kegiatan mendidik berkaitan dengan perilaku untuk menjadikan siswa berkarakter positif. Sementara mengajar berkaitan dengan pengajaran berupa materi ajar yang disampaikan. Dalam pelaksanaannya, guru tidak pernah membedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Semuanya sama di mata dan hati guru. Sama-sama sebagai anak didik.

Jika ada salah satu atau beberapa dari siswa yang berperilaku negatif. Maka, guru akan meluruskannya dengan cara memberikan nasihat. Hal itu agar dia mengetahui bahwa hal tersebut tidaklah baik. Sehingga dia tidak akan melakukannya lagi di lain kesempatan. Sementara jika ada siswa yang berperilaku positif, maka guru pun memberikan apresiasi berupa pujian. Hal itu dengan tujuan agar perilakunya dipertahankan dan dapat ditularkan kepada siswa lainnya.

Di dalam satu kelas, kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru tidaklah sama. Ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Bagi yang lambat, guru akan memberikan perhatian khusus berupa bimbingan agar siswa tersebut tidak tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan, guru juga memanfaatkan teman sejawatnya untuk bersedia mengajarkan siswa yang masuk dalam kategori lambat tersebut.

Kedua ilustrasi di atas terkait dengan mendidik dan mengajar merupakan bentuk nyata guru dalam menyayangi siswa. Jika tak ada rasa kasih sayang guru terhadap siswa. Dapat dipastikan guru akan membiarkannya. Tak peduli, mau siswa berperilaku negatif atau tidak belajar sama sekali.

Nyatanya, guru selalu perhatian. Meskipun kata sayang itu tak pernah terucap dari guru, tapi sikapnya telah membuktikan bahwa seorang guru sangat menyayangi semua anak didiknya. Setiap anak tak pernah luput dari perhatian guru.

Berkaitan dengan kasih sayang, bulan Februari seringkali oleh kalangan remaja yang suka merayakannya dijadikan sebagai momentum untuk meluapkan rasa kasih sayang. Pasalnya, seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai “valentine Day” atau dikenal dengan istilah hari kasih sayang.

Bagi guru, kasih sayang diberikan kepada siswa setiap saat. Setiap hari adalah hari kasih sayang untuk anak didiknya. Dengan demikian, sudah menjadi suatu keharusan jika siswa pun membalas kasih sayang guru. Caranya, dengan rajin belajar, berperilaku positif, dan sukses di masa depan. Semoga...

Catatan: Artikel ini telah dimuat di Koran Kabar Priangan edisi Selasa, 14 Februari 2023

0 Comments

Post a Comment